Cakra303.com - 08/MAY/2025
CAKRA303.com - Penasihat Teknis Timnas Indonesia, Jordi Cruyff, membahas kekalahan Barcelona dari Inter. Ia merasa permainan Barca tetap akan membuat ayahnya bangga.
Barcelona arahan Hansi Flick harus mengakui keunggulan Inter pada laga leg kedua semifinal Liga Champions 2024-2025.
Dalam laga di Stadion Giuseppe Meazza yang digelar pada Selasa (6/5/2025) atau Rabu dini hari WIB itu, Barcelona kalah 3-4.
Padahal, Barcelona sempat unggul 3-2 begitu Raphinha masuk papan skor pada menit ke-87.
Awalnya, Inter Milan menutup babak pertama dengan posisi memimpin 2-0 berkat gol Lautaro Martinez (21') dan Hakan Calhanoglu (45+1' pen.).
Barcelona kemudian bangkit dan mengemas tiga gol pada babak kedua. Sebelum Raphinha mencetak gol, Barca menyamakan skor jadi 2-2 berkat kontribusi Eric Garcia (54') dan Dani Olmo (60').
Kemenangan 3-2 yang tampak sudah di depan mata Barca kemudian buyar setelah Inter mencetak gol ketiga melalui Francesco Acerbi (90+3'). Skor jadi imbang 3-3.
Duel mesti lanjut ke babak extra time karena agregat skor sama kuat 6-6. Patut dicatat, kedua tim juga berbagi skor 3-3 pada leg pertama semifinal di Catalunya.
Pada masa tambahan waktu, Barcelona mesti menelan gol keempat Inter yang dicetak Davide Frattesi (99'). Barcelona pun kalah dengan skor 3-4 di Giuseppe Meazza.
Secara skor agregat total, Barcelona takluk 6-7 dari sang raksasa asal Italia.
"Saya ingin mengucapkan selamat malam, tetapi sulit. Kenyataannya, ini adalah perasaan yang sulit untuk dijelaskan, tanpa kata-kata," ujar Penasihat Teknis Timnas Indonesia, Jordi Cruyff, kepada Movistar, dilansir dari Relevo.
"Ini sangat menyedihkan, tetapi pada saat yang sama juga ada perasaan tentang permainan yang hebat, kebanggaan," ucap putra dari pemain dan pelatih legendaris Barca, Johan Cruyff, itu.
"Tapi itu menyakitkan," tutur Jordi Cruyff, figur yang pernah membela Barcelona pada kurun 1994-1996.
Kendati demikian, Jordi Cruyff, mengapresiasi tinggi permainan agresif yang ditampilkan Barcelona dalam duel melawan Inter.
Ia merasa sang ayah, Johan Cruyff, akan senang melihat pendekatan yang ditunjukkan Barcelona asuhan Hansi Flick.
"Jika ayah saya bisa memilih cara bermain sepak bola, maka ia akan memilih cara bermain seperti ini."
"Dan jika Anda harus kalah, Anda harus melakukannya dengan terhormat dan membuatnya enak dilihat," tutur Jordi Cruyff yang diperkenalkan sebagai Tecnical Advisor PSSI pada Februari silam.
Partai Inter vs Barcelona memang menyuguhkan hiburan kelas satu bagi suporter netral. Bagaimana tidak? Sepasang pertemuan kedua tim itu memproduksi total 13 gol.
Inter melaju ke final Liga Champions usai menang 7-6 secara agregat dari Barcelona.
"Ada sebuah momen ketika kami sudah berada di final. Itu hampir saja terjadi, tetapi saya tidak tahu bagaimana hasilnya bisa seperti ini," ujar Jordi Cruyff.
"Ayah saya akan sangat bangga dengan tim, cara mereka bermain, tekad, dan segalanya. Jika kami harus tersingkir, biarlah dengan kebanggaan seperti ini," katanya menjelaskan.